Sunday, December 20, 2009

SEJARAH NATAL


Natal diartikan telah lahir atau telah dilahirkan, kata Natal ini berasal dari kata Latin Natus. Pada konteks Kristiani, Natal berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan kelahiran Kristus. Dalam arti yang lebih sempit, Natal adalah perayaan kelahiran Yesus di Bethlehem duaribu tahun yang lalu. Hampir di semua negara, hari Natal (25 Desember) menjadi hari libur nasional. Menurut penanggalan Gereja Katolik Roma sendiri, Natal adalah satu dari enam hari Pesta utama di samping : Sikumsisi (tahun baru), Kenaikan Tuhan, Pesta Maria diangkat ke Surga (15 Agustus), Hari Raya Semua Orang Kudus (1 November) dan Perayaan Santa Maria dikandung tanpa noda (8 Desember)

Mengapa Natal sedemikian penting?
Menurut buku tahunan Encyclopedia Britannica, pada tahun 1994 terdapat 1,8 milyar umat Kristen dari sekitar 5,5 milyar populasi dunia. Hal ini membuat Kristen menjadi agama terbesar dalam hal jumlah penganut. Karena umat Kristiani mengikuti Yesus, perayaan kelahiran Yesus menjadi sangat penting bagi mereka dan bagi sebagian besar wilayah di dunia. Menurut informasi, di Amerika, minggu sebelum Natal adalah minggu tersibuk dalam dunia perbelanjaan sepanjang tahun Toko-toko besar meraup 70% keuntungan tahunannya hanya selama sebulan yaitu satu bulan menjelang Natal. Natal menjadi penting bukan hanya karena alasan-alasan keagamaan melainkan juga karena alasan ekonomi dan budaya.

Apakah tanggal 25 Desember adalah hari kelahiran Yesus? (Awal Mula Perayaan Natal)
Dulunya, 25 Desember merupakan peringatan tradisional masyarakat Romawi untuk mempertingati Saturnus (Dewa Panen) dan Mithras (Dewa petir) sekaligus titik balik matahari di musin dingin. Di saat kekaisaran Roma dikuasai orang-orang Kristen, Gereja mengambil alih tanggal tersebut dari pesta kafir bangsa Romawi ini yang terkenal dengan ungkapan "Dies Natalis (Solis) invicti." : Hari Raya Kelahiran Dewa Matahari yang terkalahkan. Pemujaan terhadap dewa Matahari yang amat kuat di masa itu dan dirayakan secara khusus pada saat titik balik peredaran matahari.
Adapun tujuannya, untuk menjauhkan umat beriman dari gagasan yang kafir itu dan Gereja menggantikannya dengan misteri kelahiran Kristus Yesus sebagai Sang Matahari sejati yang menrangi setiap insan. Ini adalah proses inkulturasi.
Mula-mula, hari itu dirayakan dengan misa sederhana. Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya agama Kristen, Natal menjadi semakin penting dan mengalahkan perayaan-perayaan tradisional yang telah ada sebelumnya, sekaligus mempertegas dan memperteguh iman akan misteri Allah yang menjelma menjadi manusia.

Di beberapa negara di wilayah Eropa Utara, sekitar pertengahan bulan Desember, biasanya diadakan pesta panen. Pada saat itu, rakyat yang baru saja mengakhiri masa panennya menghiasi rumah mereka dengan hijau-hijauan, memasak makanan yang istimewa, berkumpul untuk bernyanyi bersama dan saling membagi hadiah. Lama-kelamaan, tradisi rakyat ini menjadi bagian dari perayaan Natal.

Tradisi berbagi hadiah.
Tradisi ini mungkin diilhami dari kisah Kitab Suci tentang orang-orang Majus dari Timur. Para Majus memberikan hadiah kepada bayi Yesus berupa emas, kemenyan dan mur. Selain merupakan adopsi dari tradisi, kebiasaan ini juga didukung oleh adanya kisah Sinterklas yang terkenal suka membagi hadiah kepada anak-anak.

Pohon Natal.
Tradisi memasang pohon Natal kemungkinan besar berasal dari Jerman dan diawali pada tahun 1.000(?). Tradisi ini kemudian menyebar ke Inggris dan Amerika. Pada zaman Victoria, orang mulai menghiasi pohon Natal dengan permen dan kue-kue serta pita-pita. Martin Luther, pada abad ke 16 dianggap sebagai orang pertama yang memasang lilin pada pohon Natal. Tahun 1880, hiasan Natal pabrikan mulai diproduksi dan dipasarkan. Dan, lampu natal elektronis muncul di tahun 1882.
Sampai sekarang bentuk dan jenis hiasan pohon natal semakin bagus dan beragam.

Mengapa Natal Dirayakan Pada Tanggal 25 Desember ?

Secara alkitabiah Yesus dijuluki sebagai "Surya Kebenaran", "Terang kebenaran yang menyinari dunia". Julukan ini sejalan dengan Dewa Matahari dari Emesa yang disembah sejak masa kekaisaran Aurelius (274) di Roma yang dirayakan setiap 25 Desember. Pestanya disebut dengan NATALE SOLIS INVICTI (Lahirnya Sang Surya yang tidak terkalahkan). Hal dimana dimulainya musim dingin.

Pada waktu kekaisaran Roma menjadi Kristen, pesta ini ditransformasikan (di-kristenkan) dengan memberi makna baru atas Solis Invicti itu yaitu untuk menyebut Yesus sendiri. Julukan Yesus secara alkitabiah ditambahkan dengan kultur Romawi yang memberi tempat yang istimewa kepada dewa matahari pada waktu itu, dihepotesakan sebagai asal-usul dari Perayaan Natal sebagaimana kita pahami sekarang.

Secara simbolik Kristus sebagai Sang Surya Agung berakar dalam kesadaran kristiani yang kemudian memberi perhatian istimewa pada peristiwa EQUINOX dan SOLTICE. Yang pada gilirannya secara kosmis tanggal 25 Desember menjadi istimewa; menjadi pesta kelahiran Surya yang tak terkalahkan. Sudah barang tentu secara historis tanggal tersebut tidak bisa diterima begitu saja sebagai hari kelahiran Yesus Kristus.

St. Agustinus memandang Natal hanyalah suatu peringatan atau ulang tahun dari kelahiran Kristus dengan tetap memandang Paskah sebagai sungguh-sungguh 'sacramentum'.

Leo Agung menyebut Natal sebagai "mirabilis sacramenti", Natal dipahami oleh Leo sebagai titik awal dari keselamatan semesta. Nalal lebih bermakna daripada Paskah. Oleh karenanya pada masa Paus Leo Agung (440-461) dirayakan pesta Natal di Basilika St. Pietro dan pada malam harinya di Basilika St. Maria Maggiore, sore harinya Paus merayakannya di Basilika St.Anastasia dekat Palaytino. Rupanya sejak waktu itu mulai dirayakan Misa Natal secara liturgis resmi.

Secara teologis, tema sentral natal ditekankan pada peristiwa inkarnasi, Allah menjadi manusia. Peristiwa itu bukan hanya berarti Allah beserta kita tetapi pertama-tama adalah bahwa Allah menjadi manusia agar supaya manusia menjadi Allah. Kedosaan dan kejatuhan manusis dipulihkan kembali. Inkarnasi menjadi 'starting point' dalam divnisasi manusis yang berpuncak pada peristiwa paskah.

Paham Chronology Pasti (ada lain ie; paham Chronology Relative) memperkirakan kelahiran Yesus antara dua data; Kematian Herodes (4 SM) dan cacah jiwa pada jaman Kirenius (antara 7 dan 8 SM).

Catatan:
EQUINOX; berasal dari bahasa Latin aequa (sama) dan nox (malam). Suatu
perubahan tata surya di mana matahari melewati batas khatulistiwa. Pada
waktu itu durasi waktu malam dan siang baik di bagian dunia sebelah
utara dan selatan sama lamanya. Equinox terjadi dua kali dalam satu tahun.
Pertama tanggal 21 Maret ketika matahari memasuki zodiak Aries, ini disebut
dengan istilah "spring equinox" (equinox musim semi). Yang kedua terjadi pada
tanggal 23 September, yang disebut '"autumnal equinox" (equinox musim
gugur). Pada saat matahari bersinar selama 12 jam dan bulanpun bersinar
selama sepanjang malam.

SOLTICE; dari bahasa Latin, Sol yang berarti matahari dan stare yg
berarti berdiri. Menggambarkan matahari mencapai titik yang paling jauh dari garis
khatulistiwa. Hal itu terjadi pada 22 Juni dan 22 Desember. Pada 22 Juni
mulai musim panas pada bagian belahan dunia bagian utara dan mulai
tanggal 22 September musim dingin.

No comments: