Friday, November 20, 2009

THE FINGER of GOD part II


Lukas 11:20
Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah
(the finger of God… ), maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah
datang kepadamu.

Jari Allah itu berbicara tentang kuasa Allah. Dalam
Lukas 11:20 ditulis, “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, ... “ (Dalam bahasa Inggris ditulis the finger of God): “But if I with the finger of God cast out devils, no doubt the kingdom of God is come upon you ” Alkitab mencatat kapan jari Allah dipakai:

1. Jari
Allah dipakai ketika Allah mengeluarkan umatNya dari tanah Mesir

Pada waktu tulah pertama dan kedua, juru-juru tenung Firaun dapat melakukannya juga. Tetapi pada tulah ketiga, ketika banyak nyamuk meliputi seluruh tanah Mesir, para ahli itu berkata “Inilah tangan Allah” (This is the finger of God) - Kel 8:19.

2. Jari
Allah pernah dipakai ketika Allah mengukir loh batu untuk menuliskan 10 perintah Allah di gunung Sinai (Kel 20).

Dalam perjanjian baru, ada kisah dalam Yoh 8:2-12, ketika Yesus dihadapkan kepada seorang perempuan yang tertangkap basah berzinah oleh para ahli Taurat dan Farisi. Mereka berusaha mencobai Yesus dengan menanyakan padaNya apa yang harus dilakukan terhadap perempuan ini. Yesus tahu bahwa jika Ia berkata, “Jangan dihukum!” maka para ahli Taurat dan Farisi akan menuduh Yesus melawan hukum Taurat Musa (Yoh 8:5). Namun, jika Yesus setuju dengan hukum mati, pastilah Ia melanggar hukum Romawi karena pada saat itu yang berhak menghukum mati seseorang cuma pengadilan romawi, tidak boleh memakai hukum agama. Apa yang Yesus lakukan? Yesus membungkuk dan menulis dengan jariNya di tanah(Yoh 8:6-8).

Ada banyak pendapat mengenai apa yang ditulis Yesus saat itu. Dalam film ‘the
passion of the Christ’ diilustrasikan Yesus membuat garis batas di atas tanah yang
artinya wanita ini ada dalam perlindunganNya. Ada yang berkata, karena Ia datang sebagai hakim, maka Ia menuliskan dosa-dosa mereka dan membuat semua orang tertempelak.

Apapun yang ditulis oleh jariNya, yang pasti itu adalah sesuatu hal yang membuat orang-orang yang tadinya beringas dan siap menghukum perempuan ini mendadak merasa bersalah oleh hati nurani mereka sendiri dan pergi meninggalkannya. Semua orang berdosa pergi, kecuali 1 orang, yaitu perempuan yang berdosa tadi. Dalam Yoh 8:10 Yesus menanyakan, "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Menghukum disini yaitu ‘kategoros’ atau ‘kategor’ yang merupakan sebutan untuk iblis, karena iblis kerjanya menghukum. Kalau seseorang punya balok di mata, dia akan melihat selumbar di mata orang lain. Dosa terutama di dunia ini adalah kemunafikan. Kalau ada orang yang suka menghukum orang lain, pasti ada dosa di dalam dirinya; sebab kalau orang sudah diampuni Tuhan, dia juga akan bermurah hati sebagaimana Tuhan itu murah hati

Seperti ahli Farisi dan Taurat yang suka menunjuk / menuduh orang lain, jari manusia dapat pula dipakai iblis untuk melakukan hal yang sama. Iblis adalah penuduh, pendakwa, pemfitnah dan pendusta. Jari manusia lebih berbahaya dari pistol
ataupun ‘revolver’. Jika jari seseorang dipakai iblis, maka ia akan suka
menuduh, memfitnah, suka membuat orang lain jatuh dan selalu mengingatkan
kesalahan / dosa masa lalu. Akan tetapi, jika jari seseorang dipakai Allah,
maka ia akan dipakai Tuhan untuk mengusir kuasa kegelapan. Jari itu ibarat
pistol yang sanggup untuk ‘menembak’ setan dan mendatangkan kerajaan sorga
sebagaimana yang tertulis dalam Luk 11:20. Pilihan ada pada setiap pribadi, mau
dipakai Tuhan atau dipakai iblis.

“Jari kita bisa dipakai
Tuhan untuk menghancurkan iblis dan mendatangkan kerajaan sorga. Tetapi jari kita juga bisa dipakai iblis untuk menunjuk / menuduh orang lain dan
mendatangkan hukuman atas orang tersebut. Pilihan ada pada setiap pribadi,
mau dipakai Tuhan atau dipakai iblis. “

Yesus datang untuk membebaskan dan mengampuni. Ia juga tidak menghukum perempuan yang kedapatan berzinah (Yoh 8:11). Yesus tidak menggunakan jariNya untuk menunjuk dan menuduh perempuan ini seperti yang dilakukan ahli Taurat dan Farisi. Sebaliknya, justru Ia memberikan perlindungan dan pengampunan. Perkataan "Pergilah..."(Yoh 8:11b) bukan dimaksudkan untuk mengusirnya akan tetapi memberikan kekuatan kepadanya untuk tidak berbuat dosa. Inilah anugerah yang Yesus berikan.

Selama Yesus di bumi, Ia menjadi tempat bagi orang-orang yang terbuang, para pemungut cukai, para pelacur, orang miskin, orang sakit, dll. Dalam Yoh 6:37 ditulis, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang." Apapun latar belakang dan kehidupan masa lalu seseorang, asalkan ia datang pada Yesus, Ia tidak pernah menolak dan membuangnya. Tuhan memberikan masa depan yang baru bagi semua orang yang datang padaNya. Tuhan melakukan pemulihan bagi hidup umatNya asalkan umatNya membiarkan jari Tuhan menjamah hatinya. Syarat pemulihan yang lain yaitu jika seseorang berhenti menunjuk orang lain untuk memfitnah (Yesaya 58:9-10). Janji Tuhan dalam Yesaya 58 : 9-10 jika kita berhenti menunjuk orang lain yaitu Tuhan akan menjawab doa-doa kita, kutuk diganti berkat dan kesuraman diganti kegemilangan. Pada jaman sekarang, Tuhan tidak menulis di loh batu lagi, tapi di roh kita.